Tanjungpinang, 9 Desember 2024 — Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatatkan pertumbuhan ekonomi dalam sektor industri dan pariwisata yang signifikan sepanjang tahun 2024, didorong oleh sektor industri manufaktur, perdagangan, serta pariwisata. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri, pertumbuhan ekonomi provinsi ini tercatat sebesar 6,3% pada kuartal ketiga tahun 2024, lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional yang berada di angka 5,1%.
Sektor Industri dan Perdagangan sebagai Penopang Utama
Sektor industri pengolahan menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Kepri. Sebagai wilayah yang kaya akan potensi alam dan memiliki kedekatan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia, Kepri telah berhasil menarik investasi di sektor manufaktur, terutama industri elektronik, tekstil, dan alat-alat berat.
Menurut Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, kawasan industri di Batam dan Tanjung Uncang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang pesat, dengan peningkatan ekspor yang signifikan. “Batam, sebagai salah satu kawasan industri utama di Indonesia, terus menunjukkan potensi besar dalam menarik investor asing. Kami berkomitmen untuk menciptakan iklim investasi yang lebih baik dan mempercepat pengembangan infrastruktur,” ujarnya.
Industri elektronik dan produk-produk teknologi tinggi menjadi komoditas unggulan yang banyak diekspor ke negara-negara di Asia Tenggara. Dengan adanya kawasan industri seperti Batamindo Industrial Park dan Kabil Industrial Estate, sektor manufaktur Kepri semakin kompetitif di pasar global.
Selain itu, sektor perdagangan juga mengalami perkembangan pesat berkat lokasi strategis Kepri sebagai pintu gerbang perdagangan antara Indonesia, Singapura, dan Malaysia. Pelabuhan-pelabuhan utama seperti Pelabuhan Batu Ampar di Batam dan Pelabuhan Internasional Tanjungpinang menjadi pusat distribusi barang-barang impor dan ekspor.
Pariwisata Kepri Menjadi Daya Tarik Ekonomi Baru
Selain industri dan perdagangan, sektor pariwisata Kepri juga menunjukkan pertumbuhan yang menjanjikan. Dengan pesona alam yang indah, pantai-pantai yang memukau, dan destinasi wisata bahari yang terkenal, Kepri semakin dikenal sebagai tujuan wisata internasional.
Kepulauan Anambas dan Natuna, dengan keindahan alam bawah lautnya yang memikat, menjadi daya tarik bagi wisatawan asing, terutama para penyelam.
Tahun 2024 ini, jumlah kunjungan wisatawan ke Kepri mengalami peningkatan signifikan setelah pandemi COVID-19. Kunjungan wisatawan mancanegara, terutama dari Singapura, Malaysia, dan China, terus meningkat, berkat kemudahan akses melalui jalur udara dan laut.
“Kami berupaya agar Kepri tidak hanya dikenal sebagai pusat industri, tetapi juga sebagai destinasi wisata kelas dunia,” ujarnya.
Tantangan dan Peluang di Masa Depan dalam Sektor Industri dan Pariwisata
Meski mencatatkan pertumbuhan positif, Kepri juga menghadapi sejumlah tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya adalah ketergantungan pada sektor industri yang padat karya dan memerlukan tenaga kerja terampil.
Selain itu, meskipun sektor pariwisata berkembang pesat, ada tantangan terkait dengan pengelolaan lingkungan dan keberlanjutan destinasi wisata.
Harapan Masa Depan
Kepri diharapkan dapat terus memanfaatkan posisi geografisnya yang strategis dan potensi sumber daya alam yang melimpah untuk menarik investasi.
Pemprov Kepri berharap dapat menciptakan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi yang pesat dengan perlindungan terhadap lingkungan dan keberlanjutan sosial.